24 March 2012

Jama’ah Semut

Hari ini kutemukan hal menarik lagi tentang semut. Semut-semut yang masih selamat dan terjebak di stoples gula yang kuletakkan di atas piring berisi air, berkumpul bersama dalam satu titik di pinggir air. Bayangkan saja seperti sekumpulan orang yang terdampar dan terjebak di sebuah pulau dikelilingi lautan yang tidak ada apapun disana untuk digunakan menyeberang keluar pulau. Apa yang akan mereka lakukan?

Kalau menuruti cerita-cerita di film-film survival tentu akan ada usaha membuat perahu dari kayu-kayu dari pohon-pohon di dalam pulau. Tapi masalahnya adalah pulau ini pulau plastik, alias stoples gula. Tak ada pohon untuk perahu. Tak ada apapun untuk menyeberang. Bahkan membuat tanda SOS pun percuma rasanya karena semut-semut diseberang juga mungkin mengalami kesulitan untuk sekedar menyeberang laut di atas piring.

Dalam keadaan antara hidup dan mati, adalah fitrah bagi setiap makhluk untuk selalu meminta pertolongan kepada Allah yang menggenggam kekuasaan atas segala sesuatu di alam. Saat keadaan terdesak, dan tak ada harapan untuk bisa menyeberang, yang kemungkinan besar mereka akan mati jika lebih lama berada di pulau stoples gula, yang bisa mereka lakukan hanyalah memohon pada Allah untuk memberikan jalan keluar agar mereka bisa selamat dan kembali pada keluarga mereka.

Saat kulihat semut-semut itu, mereka berkumpul, tidak kalang kabut mencari selamat sendiri-sendiri. Apa yang sebenarnya mereka lakukan? Mungkinkah mereka sedang berjama’ah berdoa memohon pada Allah untuk dikeluarkan dari stoples gula? Saat melihat mereka, aku jadi teringat kisah semut yang memperingatkan kaumnya untuk masuk ke dalam sarangnya masing-masing supaya tidak terinjak oleh rombongan Nabi Sulaiman a.s. dan tentaranya yang akan lalu di tempat itu.

Sungguh indah melihat tindak-tanduk mereka. Banyak pelajaran yang bisa diperoleh dengan memperhatikan lingkungan sekitar. Dari semut-semut itu, bisa dilihat bagaimana dahsyatnya kekuatan do’a. Bagaimana dengan cara unikNya, Allah mengabulkan do’a, mengatur dan menyelamatkan hamba-hambaNya. Termasuk membuka mataku, membuatku memperhatikan semut-semut itu, dan memberiku kekuatan mengangkat stoples gula untuk mengeluarkan semut-semut dari air yang mengepung mereka. Sungguh, jika Allah tidak berkehendak dan mengatur segalanya, semua itu tak akan terjadi.

Banyak sekali kisah-kisah dari orang dahulu yang hampir serupa dengan kejadian di atas. Bagaimana Allah dengan caraNya, yang terkadang melalui jalan yang tak disangka-sangka, memberikan rahmat, menyelamatkan, dan meninggikan kedudukan hamba-hambaNya. Begitu pula sebaliknya, Allah pun mampu dengan caraNya memberikan hukuman, azab, dan menghinakan makhluk-makhluk yang durhaka kepadaNya. Oleh karena itu, sudah sepantasnya kita selalu memohon Allah dilindungi dari keburukan perilaku kita, dijauhkan dari marabahaya, dan dari gangguan syetan. Memohon keteguhan iman, keikhlasan dalam beribadah, dan kenikmatan untuk selalu dapat bersujud dan berdo’a kepada Allah Azza wa Jalla.

Read more...

23 March 2012

Cerita Gula dan Semut

hari ini ceritanya aku mau buat teh manis. saat akan mengambil gula, heran juga jadinya, melihat gula yang sudah kumasukkan dalam toples yang sudah kututup dengan rapat dan kuletakkan di atas piring yang sudah kuisi air penuh, masih saja ada semut yang bisa meraihnya.
kuangkat gula itu, dan ternyata ada semacam tiang kecil penyangga gelas disamping toples yang jatuh dan menjadi jembatan buat semut-semut itu.
sungguh menakjubkan bagiku. bagaimana tidak, semut-semut kecil itu bisa mendapatkan makanan dari jembatan dari penyangga gelas yang “tak sengaja” jatuh.
sungguh indah, bagaimana Allah swt mengatur dan mengendalikan alam. rahmatNya meliputi segala alam, rezekiNya luas dan tersebar bagi seluruh makhlukNya.
semut yang kecil, yang selalu berikhtiar mencari makan dan kemudian Allah memberinya jalan dengan membuatku menumpuk piring dan gelas berlebih, meletakkannya dekat dengan tempat gula, dan membuat keseimbangan penyangganya rubuh, menjadi jembatan bagi semut-semut itu untuk memperoleh makanan.
Allah sungguh Maha Rahman dan Rahim, karena itu, jangan pernah patah arang dan berburuk sangka pada takdir Allah. berikhtiarlah dan berbaiksangkalah pada Allah. Dia memiliki cara yang tak terbatas untuk memberikan rahmat dan hidayahNya kepada siapapun yang dikehendakiNya.


sedikit sedih rasanya jika mengganggu semut-semut dengan gula-gula di toples. tapi, aku ingin buat teh… maaf ya semut.. >.<

Read more...

17 March 2012

Remember This

Kalau kamu tahu bahwa setan tidak akan pernah melupakanmu dan terus berupaya membinasakan kamu, maka kamu janganlah lupa kepada Tuhan yang nasibmu berada di tanganNya.

Read more...

About This Blog

You will never find time for anything, if you want time, make it!

Memurnikan Aqidah Menebarkan Sunnah

Powered by Blogger.

  © Blogger templates Newspaper III by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP