07 April 2012

Perempuan

Ada apa dengannya?
Meninggalkan hati untuk dicaci
Lalu sekali ini aku lihat karya surga
Dari mata seorang hawa
Ada apa dengan cinta?
Tapi aku pasti akan kembali
Dalam satu purnama
Untuk mempertanyakan kembali cintanya
Bukan untuknya bukan untuk siapa
Tapi untukku
Karena aku ingin kamu
Itu saja..

--
Dikirim dari perangkat seluler saya

Read more...

05 April 2012

Do'a Pencinta Sejati

Sedikit tertegun melihat dan membacanya, entah tulisan ini dari siapa untuk siapa.


Sejenak ingatanku melayang, saat itu tanggal 8 Februari 2012., dan aku membaca tulisan yang hampir sama.
Goretan Pena tuk Calon Isteriku

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Untukmu, calon isteriku….

Tangan ini mula menulis apa yang telah dirangkai oleh hati ini didalam kalbu. Aku mulai bertanya-tanya adakah aku sudah seharusnya mula mencari sebagian diriku yang hilang. Bukanlah niat ini disertai nafsu tetapi atas keinginan seorang muslim mencari sebahagian agamanya.


Acapkali aku mendengar bahwa ungkapan “Kau tercipta untukku”. Aku awalnya kurang mengerti sebenarnya apa arti kalimat ini karena diselubungi jahiliyah.

Rahmat dan hidayah Allah yang diberikan kepada diriku, kini aku mengerti bahwa suatu hari nanti aku harus mengambil suatu tanggung jawab yang memang diciptakan khas untuk diriku, yaitu dirimu. Aku mulai mempersiapkan diri dari segi fisik, spiritual, dan juga intelektual untuk bertemu denganmu. Aku menginginkan pertemuan kita yang pertama, aku kelihatan “sempurna” dihadapanmu, walaupun hakikatnya masih banyak lagi kelemahan diri ini. Aku coba mempelajari arti dan hakikat tanggungjawab yang harus aku galas ketika dipertemukan dengan dirimu.

Aku coba membataskan pembicaraan dengan gadis lain yang hanya dalam lingkaran urusan penting. Karena aku risau membicarakan rahasia diriku kepadanya, karena seharusnya engkaulah yang harus mengetahuinya. Karena dirimu adalah sebahagian dariku dan ianya adalah hak bagimu untuk mengetahui secara zahir dan batin diriku ini.

Apabila aku memakai kopiah aku di gelar ustadz. Diriku diselubungi jubah aku digelar syaikh. Lidahku mengajak manusia ke arah ma’ruf digelar da’i. Bukan itu yang aku pinta karena aku hanya mengharapkan keridhoan Allah ta’ala.

Yang aku takuti aku mula didekati wanita karena perawakanku dan perwatakanku, baik yang indah berhijab atau yang ketat ber t-shirt semuanya singgah disisiku. Aku risau imanku akan lemah. Diriku tidak dapat menahan dari fitnah ini. Rasulullah shalallahu’alauhiwassalam pernah bersabda, “Aku tidak meninggalkan setelahku fitnah (ujian) yang lebih bahaya untuk seorang lelaki melainkan wanita” (Hadits Riwayat Bukhari & Muslim). Aku khawatir amalanku bukan sepenuhnya untuk Rabb ku tetapi untuk makhlukNya. Aku memerlukan dirimu untuk menghindari fitnah ini. Aku khawatir kurangnya ikhlas dalam ibadahku menyebabkan diriku di campakkan ke neraka meninggalkan kau seorang diri di surga.

Aku sukar mencari dirimu karena dirimu bagaikan permata bernilai diantara ribuan kaca menyilau.Tetapi aku yakin jika namamu yang ditulis di Lauhul Mahfudz untuk diriku, niscaya rasa cinta itu akan Allah tanam untuk diri kita.
Tugas pertamaku bukan mencarimu tapi mensholehkan diriku.
Sukar untuk mencari sholehah dirimu andai sholehku tak sebanding dengan kesholehanmu.

Janji Allah pasti kupegang dalam misi mencari dirimu. “Wanita yang baik adalah untuk lelaki yang baik “.

Jiwa remajaku mula meracau mencari cinta. Matang kian menjelma dan kehadiran wanita amat terasa untuk berada disisi. Setiap kali aku merasakannya aku mengenangkan dirimu. Disana engkau setia menungguku tetapi aku curang kepadamu andai aku bermain dengan cinta fatamorgana. Sampaikan do’amu kepada diriku agar aku dapat menahan gelora diri disamping aku mengajukan sendiri doa perlindungan diri.

Bukan harta, rupa, dan keturunan yang aku pandang dalam mencari dirimu. Cukuplah agama sebagai pengikat kasih diantara kita.

Saat dimana aku bakal melamarmu akan kulihat wajahmu sekilas agar mencipta keserasian diantara kita karena itu pesan Nabi kita. Tidak perlu alis mata seakan alis mata unta, wajah bersih seakan putih telur, ataupun bibir merah delima, tapi cuma akidah sekuat akar, ibadah sebagai makanan dan akhlak seindah budi. “Wanita itu dinikahi karena empat perkara: karena hartanya, kemuliaan nasabnya, kecantikannya, dan karena agamanya. Maka nikahilah wanita yang baik agamanya niscaya kamu beruntung.”(Hadits Riwayat Bukhari no.5090, Muslim no.1466)

Jika aku dipertemukan denganmu akan kujadikan syara’ sebagai dinding kita, akan kujadikan akad nikah itu sebagai tanda halal untuk mendapatkan dirimu.

Biarlah kita bersatu setalah pernikahan agar kita dapat menikmati indahnya pernikahan yang menjanjikan ketenangan jiwa, ketentraman hati dan kedamaian batin.

Doakan diriku ini agar tidak berputus asa dan sesat dalam misi mencari dirimu karena aku memerlukan dirimu untuk menggenapkan sebahagian agamaku.

Dariku, calon suamimu….

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Sumber: http://enkripsi.wordpress.com/2011/06/15/goretan-pena-tuk-calon-isteriku/


. . . . . . . . . akankah kita bisa bertemu?

Read more...

About This Blog

You will never find time for anything, if you want time, make it!

Memurnikan Aqidah Menebarkan Sunnah

Powered by Blogger.

  © Blogger templates Newspaper III by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP