10 November 2011

Belajar dari Kitakyusu

Mendengar "Kitakyusu" barang kali masih terdengar tidak terlalu familiar di telinga kita, jadi sebaiknya dijelaskan sedikit apa itu Kitakyusu. Berikut ini beberapa gambar dari Kota Kitakyusu. Melihat kondisi lingkungan yang terlihat pada gambar, mungkin kita tidak mengira, ternyata begitu parahnya kondisi lingkungan Kota Kitakyusu pada masa lampau.

Gambar 1. Kota Kitakyusu

Gambar 2. Kota Kitakyusu


Kitakyusu adalah nama sebuah kota yang terletak di tepi laut Pulau Kyusu, antara Tokyo dan Shanghai. Kota ini terletak dekat dengan China dan Korea, sehingga menjadi kota yang maju dengan perdagangan, khususnya perdangan lingkup regional.
Kitakyusu juga termasuk dalam kota industri besar di Jepang. Perkembangan industri dimulai dari tahun 1901 dengan operasi pertamanya adalah industri baja. (Yahata steel works). Ini menjadi industri baja modern pertama di Asia. Tahun-tahun selanjutnya pabrik-pabrik industri berat dibangun di Teluk Dokai.

Kondisi Lingkungan

Tahun 1960 tidak banyak warga yang peduli terhadap kondisi lingkungan. Mereka menganggap bahwa asap berwarna yang ada di langit memandakan kemakmuran mereka.

Gambar 3. Revolusi Industri Kota Kitakyusu tahun 60an

Gambar 4. Penampakan Polusi Udara Kota Kitakyusu Masa Lampau
Gambar 5. Polusi Udara Kota Kitakyusu
Gambar 6. Kondisi Pinggir Sungai Murasaki - Serasa di Indonesia Saat Ini ^.^

Seperti pada gambar di atas, lingkungan Kitakyusu menjadi sangat tidak bersahabat. Banyak warga menjadi sakit, seperti misalnya sakit asma. Bahkan di bagian perairan pun, teluk Dokai disebut sebagai laut kematian (“Sea of Death).

Gambar 7. Kondisi Teluk Dokai tahun 60an
Kemudian, pada akhirnya beberapa warga, terutama ibu-ibu yang peduli dengan kondisi kesehatan keluarganya mengadakan gerakan anti polusi. Mereka menggalakkan gerakan masyarakat untuk memperbaiki kondisi lingkungan.


Gambar 8. Gerakan Ibu-ibu di Jepang Melawan Polusi


Gambar 9. Kegiatan Pertemuan dan Kosolidasi Penanganan Masalah Lingkungan



Merekalah para aktivis lingkungan pada masa itu. Mereka mengunjungi fasilitas-fasilitas penelitian dan mengadakan kerjasama dengan profesor-profesor di universitas.

Menindaklanjuti tuntutan warga, perusahaan dan pemerintah lokal mulai melakukan langkah-langkah pencegahan polusi dan beberapa proyek peningkatan kondisi lingkungan Kitakyusu. Seperti misalnya pemasangan alat pengumpul asap hasil kegiatan industri dan pengolahan limbah hasi industri sebelum dibuang ke badan air.


Gambar 10. Pemasangan Pengumpul Asap pada Cerobong Asap di Pabrik-pabrik

Gambar 11. Pengumpul Asap Otomatis (electric)


Dari langkah-langkah aktif yang telah diupayakan secara bersama oleh masyarakat, pemerintah, dan swasta, peningkatan kualitas lingkungan di Kota Kitakyusu dapat tercapai. Sebagai hasilnya, saat ini dapat dilihat bagaimana kondisi lingkungan di Kota Kitakyusu.

Gambar 12. Bandingkan dengan gambar 5

Gambar 13. Bandingkan dengan gambar 7

Gambar 14. Paralayang di Langit Kota Kitakyusu

Gambar 15. Perairan Bebas Polusi

Gambar 16. Kawasan Pinggir Sungai Murasaki

Gambar 17. Kegiatan Masyarakat di Kawasan Sungai Murasaki


Kekuatan dan sumber daya manusia dari persatuan warga merupakan aset yang terbesar dalam perbaikan kualitas lingkungan Kota Kitakyusu.

Semangat dan kesadaran menjaga lingkungan itu di turunkan dari generasi ke generasi hingga saat ini.
Edukasi masyarakat dilakukan secara terus menerus demi kelangsungan pembangunan yang berkelanjutan, dimana pembangunan yang dilakukan saat ini hendaknya dilakukan juga dengan memikirkan dampaknya bagi generasi mendatang.



Gambar 18. Kegiatan daur ulang barang elektronik

Gambar 19. Kegiatan pembuatan kompos berbasis komunitas

Gambar 20. Pengumpulan sampah kertas untuk didaur ulang

Gambar 21. Edukasi pada anak-anak untuk menjaga lingkungan

Melihat bagaimana upaya masyarakat Jepang untuk terus berupaya meningkatkan kesadaran menjaga lingkungan demi generasi mendatang sangat layak untuk dicontoh oleh kita sebagai pemuda di Indonesia. Melalui kerjasama lintas sektoral, antara masyarakat, pemerintah, dan swasta diharapkan terciptanya lingkungan yang layak huni dapat tercapai.
Masalah utama saat ini yang perlu ditangani mungkin adalah masalah mental. Bagaimana kesadaran untuk menjaga lingkungan itu dapat diserap dan dimengerti oleh masyarakat Indonesia, dan kemudian diterapkan dalam kehidupan sehari-hari mereka, sehingga lingkungan yang bersih, aman, dan layak huni dapat diwujudkan.
Upaya ini tidak mungkin akan berjalan maksimal bila kita sebagai pemuda penerus bangsa (yang berbau harum ^.^) tidak turut serta ambil bagian di dalamnya. Oleh karena itu, marilah, mulai saat ini kita jaga lingkungan kita. Mulai dari diri sendiri, lingkungan kita, dari yang kecil-kecil dan kadang tidak kita sadari, seperti membuang sampah ditempatnya (dan bukan di sungai).
Jagalah lingkunganmu, demi keberlangsungan hidup manusia, untuk sekarang dan nanti..
 

0 comments:

About This Blog

You will never find time for anything, if you want time, make it!

Memurnikan Aqidah Menebarkan Sunnah

Powered by Blogger.

  © Blogger templates Newspaper III by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP