Eletar's Note - 3
06 Safar 1431 H – 21 Januari 2009 – 12.19.17.0.15 11.23 AM
Aneh. Sekali lagi ini aneh. Kau melihat dengan cara yang aneh. Dan tawa itu sungguh lebih aneh bagiku.
Tadi malam aku melihat kau melakukan sesuatu yang di luar batas nalarku. Kau dengan konsentrasi penuh dapat membuat semacam chanel dengan suatu benda. Pada awalnya, kau mengkonsentrasikan pandanganmu. Penuh konsentrasi sehingga seolah-olah yang ada hanya dirimu dan benda itu. Sebuah kertas. Aku melihat dan merasakan kau begitu terkonsentrasi. Agak sedikit.. nanar mungkin? Aku tak dapat memilih kata yang tepat untuk ini. Seolah-olah semua yang ada di sekitarmu bagai menghilang dalam fatamorgana, lalu kau mengatakan, “bakar”. Dan akhirnya kertas itu terbakar. Lalu kau merasa senang saat melakukannya.
Aku tak mengerti mengapa kau melakukannya. Kau bereksperimen lagi. Mengkonsentrasikan pandangan dan mencoba membuat benda bergerak sesuai dengan keinginanmu. Kau membuat benda-benda berputar di tempatnya, dan kemudian membuatnya melayang. Bahkan kau mulai menerbangkan seseorang. Entah siapa dia aku tak mengenalnya.
Kau tahu, aku mulai memikirkannya. Bukankah itu merupakan hal yang terlarang bagi kita. Melakukannya merupakan pelanggaran besar dan bisa membawa pelakunya pada jurang kekafiran. Ya., jika kau dengan sengaja melakukannya dan dengan suka rela kau membiarkan itu terjadi. Aku tak begitu tahu, tapi aku rasa ini merupakan salah satu dari Li’an. Kekuatan mata. Kita harus berusaha untuk menghentikannya. Aku yakin kita bisa. Tahukah kau, bahwa di sana ada beberapa cara untuk menghentikannya. Setiap kali kau merasakan pandanganmu mulai tak dapat dikendalikan, ucapkanlah “masyaAllah., laa khaula walaa kuwwata illa billah., Allahumma barik ‘alaih”.
Aku juga tahu, bahwa kau mulai tergoda. Bagaimanapun kau pernah berusaha untuk menguasainya. Tapi ingatlah satu hal, bukan untuk ini kita berada di sini. Bukan untuk ini kita ada di dunia ini. Bukan untuk menghancurkan diri sendiri. Kita di sini untuk mempersiapkan segalanya. Mempersiapkan bekal sebanyak-banyaknya untuk kehidupan kita yang sebenarnya. Ingatlah itu. Rumah kita bukan di sini. Tidakkah kau ingin kembali?
Karena itu, berusahalah sekuat tenaga. Manusia tiada menerima selain apa-apa yang telah diusahakannya.
Dan jagalah dirimu dari (azab) hari (kiamat, yang pada hari itu) seseorang tidak dapat membela orang lain, walau sedikitpun; dan (begitu pula) tidak diterima syafa'at dan tebusan dari padanya, dan tidaklah mereka akan ditolong. [02]:48.
Allah berfirman: "Kamu tidak tinggal (di bumi) melainkan sebentar saja, kalau kamu sesungguhnya mengetahui." [23]:114.
0 comments:
Post a Comment